- RANGGA TRIDJAYA - 13111298
-WISNU SYAHPUTRA - 13111419
-CHAIRUL ARIFIN - 13111670
-LEKA JUNIAS - 13110260
-RIANDY ACHMAD R - 13111577
-SUGIANTO - 13111630
-IRVAN RISKY PRATAMA - 13111678
Senin, 19 November 2012
TUGAS SDLC 4
System
Development Lyfe Cycle (SDLC)
Metode SDLC
Struktur metodologi SDLC dalam pengembangan sistem informasi berbasis Web.
Metode SDLC (Sistem Devlopment life Cycle) berfokus pada metode dan teknisi yang digunakan.
Tahap – tahap SDLC dalam pembangunan sistem informasi Web :
Plaining
Plaining (perencanaan) adalah feasibility dan wawancara , observasi, Quesener. Jika pada tahap Feasibility hasilnya baik maka langsung ketahap investigasi dan diberi form kepada client untuk mencatat kebutuhan client. Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user.
Analisa
a. Analisa Teknologi. Menganalisis teknologi apa yang digunakan pemilik desain Web seperti menggunakan desain grafis maka memerlukan teknologi Memerlukan data seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash, Dreamweaver. penyimpanan secara informasi produk, Informasi Berita digunakan database seeprti Mysql, MSAccess.
b. Analisa informasi. Mengenai informasi data yang akan menjadi data tetap dan data dinamis, kategori informasi data tetap adalah : profile perusahaan, visi dan misi, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu berubah dalam setiap periodik dapat setiap hari atau setiap jam. Informasi dinamis dalam sistem ini adalah :
Informasi persediaan ( stock ) produk
Informasi Harga Produk dan diskon
Informasi Artikel, tips dan trik
Informasi dari masing keunggulan Produk atau produk yang sedang trend
c. Analisa User. Mengkatogorikan user yang digunakan dalam sistem informasiWeb. User yang sudah memahami dan yang belum memahami.
d. Analisa Biaya dan Resiko. Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya maintenance ( membayar domain ke ISP) atau biaya kirim ke user. Resiko yang terjadi adalah tidak sampainya produk ke user atau penipuan dari user.
Dalam tahap analisa menggunakan metoda prototype yang akan dilakukan iterasi oleh user, dan penggunaan dokumen disetiap iterasi untuk memudahkan dalam pengembangan kemajuan yang telah dilakukan oleh user. Prototype adalah proses membangun sebuah sistem dalam sebuah model. Dalam pengertian sistem informasi prototype digunakan untuk membantu sistem desain yang akan dibangun sistem informasi secara intitusi dan mudah diubah untuk end user, prototype merupakan bagian dari proses iterative phase analisa dari metodologi SDLC.
TUGAS SDLC 3
Model Agile
: membuang beberapa tahapan yang tidak mempunyai nilai/value dan menekankan
pada pengembangan sederhana dan iterative/berulang. Beberapa jenis Agile SDLC
antara lain Extreme Programming, Kanban, Scrum, DSDM, FDD, OpenUP, dll.
Dari berbagai jenis SDLC tersebut
tentunya tidak mudah untuk menentukan methode SDLC mana yang akan dipakai dalam
sebuah pengembangan product system informasi. Banyak faktor yang akan
mempengaruhi dalam penentuan tersebut, antara lain:
1. kejelasan kebutuhan pengguna
2. pengetahuan user terhadapa teknologi
3. kompleksitas system
4. waktu
5. kejelasan jadwal
6. sering nya perubahan terhadap product
7. dll
Tapi kami menentukan jenis SDLC yang
akan dibahas lebih mendalam dalam virtuemagz ini adalah Agile Development.
Mengapa Agile ???
Karena Agile lebih menawarkan
fleksibilitas dalam menangani perubahan, dan dalam era sekarang ini, dimana
perubahan adalah sebuah keharusan maka mau tidak mau kita harus “agile”
terhadap perubahan tersebut. Organisasi/team yang tanggap terhadap perubahan
akan menjadi juara sedangkan yang tetap lambat (penuh procedural) menghadapinya
akan tertindas dengan sendirinya.
TUGAS SDLC 2
E. Model Fourth Generation
Technique 4GT
Istilah Fourth Generation Technique (4GT) meliputi
seperangkat peralatan software yang memungkinkan seorang developer software
menerapkan beberapa karakteristik software pada tingkat yang tinggi, yang
kemudian menghasilkan source code dan object code secara otomatis sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan developer
Saat ini
peralatan / tools 4GT adalah bahasa non prosedur untuk :
·
DataBase
Query
·
Pembentukan
laporan ( Report Generation )
·
Manipulasi
data
·
Definisi
dan interaksi layar (screen)
·
Pembentukan
object dan source ( Object and source generation )
·
Kemampuan
grafik yang tinggi, dan
·
Kemampuan
spreadsheet
Model 4GT untuk software engineering dimulai dengan
rangkaian pengumpulan kebutuhan. Idealnya, seorang customer menjelaskan
kebutuhan-kebutuhan yang selanjutnya diterjemahkan ke dalam prototype. Tetapi
ini tidak dapat dilakukan karena customer tidak yakin dengan apa yang
diperlukan, tidak jelas dalam menetapkan faktafakta yang diketahui dan tidak
dapat menentukan informasi yang diinginkan oleh peralatan 4GT.
Untuk aplikasi kecil adalah mungkin bergerak
langsung dari langkah pengumpulan kebutuhan ke implementasi yang menggunakan
bahasa non prosedur fourth generation (generasi ke 4). Tetapi untuk proyek
besar, pengembangan strategi desain sistem tetapdiperlukan, sekalipun kita
menggunakan 4GL. Penggunaan 4GT tanpa desain untuk proyek besar akan
menyebabkan masalah yang sama yang ditemui dalam pengembangan software yang
menggunakan pendekatan konvensional.
Implementasi yang menggunakan 4GL memungkinkan
developer software menjelaskan hasil yang diinginkan yang kemudian
diterjemahkan ke dalam bentuk source code dan object code secara otomatis.
Langkah yang terakhir adalah mengubah implementasi
4GT ke dalam sebuah product. Selanjutnya developer harus melakukan pengetesan,
pengembangan dokumentasi dan pelaksanaan semua aktifitas lainnya yang
diwujudkan dalam model software engineering. Masalah yang dihadapi dalam model
4GT adalah sebagian orang beranggapan bahwa :
·
peralatan 4GT tidak
semudah penggunaan bahasa pemrograman
·
source code yang
dihasilkan oleh peralatan ini tidak efisien
·
pemeliharaan sistem
software besar yang dikembangkan dengan 4GT masih merupakan tanda tanya
TUGAS SDLC
Model Rational
Unified Process (RUP)
Merupakan
suatu metode rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan
berbagai best practises yang terdapat dalam industri pengembangan
perangkat lunak
Ciri
utama metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan
iteratif untuk siklus pengembangan perankat lunak. Gambar dibawah menunjukkan
secara keseluruhan arsitektur yang dimiliki RUP.
Fase pada RUP
·
Inception
o
Menentukan Ruang
lingkup proyek
o
Membuat ‘Business Case’
o
Menjawab pertanyaan “apakah
yang dikerjakan dapat menciptakan ‘good business sense’ sehingga proyek dapat
dilanjutkan
·
Elaboration
o
Menganalisa berbagai
persyaratan dan resiko
o
Menetapkan ‘base line’
o
Merencanakan fase
berikutnya yaitu construction
·
Construction
o
Melakukan sederetan
iterasi
o
Pada setiap iterasi
akan melibatkan proses berikut: analisa desain, implementasi dan testing
o
Transistion
o
Membuat apa yang sudah
dimodelkan menjadi suatu produk jadi
o
Dalam fase ini
dilakukan:
§ Beta
dan performance testing
§ Membuat
dokumentasi tambahan seperti; training, user guides dan sales kit
§ Membuat
rencana peluncuran produk ke komunitas pengguna
Langganan:
Postingan (Atom)